Thursday, November 25, 2010

GETTING STARTED IN FILMMAKING - PRODUKSI (3)


A.  C. Shot Kamera, Angle, Dan Pergerakannya

Saya yakin Anda sudah gatal untuk memulai syuting. Bahkan, saya yakin anda sudah memiliki, tetapi apakah Anda tahu “the tricks of the trade”? Apakah anda tahu standar industri? Sebelum Anda mulai membuat gaya baru untuk Anda sendiri, akan lebih baik kalau anda mengerti peralatan yang yang dipilih.

Framing Yang Tepat
Hal pertama untuk belajar adalah bagaimana untuk membingkai (framing) subjek Anda. Jika Anda seorang fotografer pasti Anda sudah tahu tentang “the rules of third”. Ini sangat berguna untuk pembuatan film juga.

The rule of thirds:
Ini adalah prinsip umum dalam fotografi, yang umumnya dianggap membuat gambar lebih menarik bagi mata. Cara yang mudah untuk membayangkan aturan ini adalah dengan mengambil frame dan membuat potongan horizontal dan vertikal menjadi tiga bagian yang sama. Hal ini menciptakan 9 bagian yang sama. Dimana bagian ini menempatkan empat titik pada frame. Dengan menyelaraskan objek pusat ke titik-titik dari frame (sering disebut “power points”), bukannya pemusatan pada objek, Anda akan mendapatkan shot yang lebih estetis dan tampak profesional.

Namun, kita harus mencatat bahwa ketika kita mendeskripsikan ini sebagai ATURAN, akan lebih baik kalau kita menggunakannya sebagai pedoman.

Penggunaan umum peraturan ini dalam video adalah:

 
Framing sebuah wawancara: Mata dari subjek Anda harus jatuh di salah satu “power points” yang atas dan subjek harus melihat ke arah ruang kosong pada frame (looking room).
Mengambil gambar horison (cakrawala): Daripada menempatkan posisi cakrawala di tengah frame, sejajarkan sepanjang garis atas atau bawah dari “rule of thirds” itu sesuai dengan apa yang Anda ingin tekankan. Sebagai contoh, jika Anda mengambil gambar “time-lapse” awan, Anda pasti menginginkan dua-pertiga dari shot berpusat di langit.

Basic Camera Shots Type:

Extreme Wide Shots (EWS) digunakan untuk menjelaskan sebuah area.
Wide Shots (WS) menunjukkan orang banyak atau atau sebuah area. Shot ini bagus untuk memperlihatkan adegan dan memungkinkan untuk tindakan yang baik dari karakter. Kadang-kadang shot ini juga dikenal sebagai Long Shot.
Medium Shots (MS) frame subjek dari pinggang ke atas. Ini adalah shot yang paling umum dan memungkinkan gestur tangan dan gerak.
Medium Close Ups (MCU) shot yang menunjukkan subjek secara lebih detil dan biasanya frame tepat di bawah bahu ke atas kepala.
Close Ups (CU) menunjukkan bagian tertentu dari subjek Anda. Bagi kebanyakan orang ini berarti shot yang memperlihatkan kepala saja!
Extreme Close Ups (ECU) jauh lebih sempit dari close-up, di mana Anda mendapatkan detail yang lebih besar daripada yang dilihat mata manusia normal. Sebuah contoh dari shot ini mungkin shot mulut atau mata.






Advanced Camera Shots Type:

Two Shot: Ini adalah shot yang memperlihatkan dua orang (atau individual lain) secara bersamaan.

Cut Away (CA): Cut away digunakan dalam proses editing untuk mengisi sebuah footage yang berbeda dari adegan utama. Tehnik B-roll sering digunakan dalam cut-away. Sebuah contoh: cut-away ke burung berkicau dari shot yang fokus pada sepasang muda mudi di hutan.

Over Shoulder Shot (OSS): shot dari belakang seseorang yang menghadap subjek. Umumnya frame terpotong tepat di belakang telinga, meskipun ada beberapa variasi. Sebuah teknik yang baik untuk digunakan dalam mendapatkan shot ini adalah ambil gambar orang yang menghadap subjek sekitar sepertiga dari frame.

Point of View (POV): Ini adalah shot yang efektif yang memberikan penonton perasaan bahwa penonton sedang melihat dari mata pelaku. Hal ini diambil dari eye-level aktor dan menunjukkan apa dilihatnya. Ini bisa digunakan untuk memberikan perspektif hewan lain seperti katak, burung, atau ikan.

Selective Focus: Dengan menggunakan nilai aperture besar (f/1.4, f/2.0), Anda akan dapat menciptakan “depth of field” yang dangkal. Ini secara efektif membuat satu bagian dari frame berada dalam fokus sementara yang lainnya kabur, seperti foreground atau background. Bila Anda mengubah fokus dari foreground ke background, maka Anda sudah melakukan tehnik yang lain yang disebut  rack focus (change focus).